Batik Kultur

Dea Valencia adalah alumni Sistem Informasi angkatan 2009 Universitas Multimedia Nusantara. Dea menjual baju batik non printing, sehingga memiliki keunikan disetiap produknya.

Wow...Gadis-19-Tahun-Ini-Hasilkan-Rp-300-juta-per-bulan1

Berawal dari kecintaaanya terhadap kain batik, menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan. Inilah salah satu bukti nyata mengubah passion menjadi sumber pendapatan.

Dea suka mengoleksi baju-baju batik yang antik alias kuno. Suatu saat dia ingin memiliki ide menjual baju batik dengan gaya yang khas, yaitu corak batik yang dibawa kebaju-baju modern.

Dea mengawali penjualan batik pada saat kuliah di semester tiga. Sama seperti mahasiswa/I lain yang menambah penghasilan dengan berjualan. Awalnya penjualan melalui Facebook dan hanya 20 potong pakaiaan. Saat ini jangan ditanya penjualannya mampu mencapai 600 potong per bulan. Berbicara mengenai pemasaran, Dea sering kali menggunakan foto pribadinya untuk memasarkan produk-produk di internet. Mungkin saja Dea berprinsip pengusaha yang bangga terhadap produknya: “Jika saya yang punya aja ga pake, kenapa orang lain harus beli?”

Salah satu cerita dari kisah sukses Dea Valencia pemilik Batik Kultur adalah orang-orang yang membantu Dea memproduksi batik Kultur. Dea mempekerjakan orang-orang yang disfabel untuk membantunya memproduksi batik kultur.

 0659149IMG-9817copy780x390

Salah satu idenya adalah Dea mempekerjakan teman-teman disfabel sebagai salah satu wujud kepedulian sosialnya.